Posted on Leave a comment

DAUN BIDARA

TEH DAUN BIDARA
TEH DAUN BIDARA
TEH DAUN BIDARA

Daun Bidara atau lebih dikenal daun widara (Jawa/Sunda), dalam bahasa latin  Ziziphus mauritiana adalah sejenis tumbuhan kecil dan  tumbuh berkembang di daerah kering. Tanaman ini juga dikenal  dara (Jawa) dan dalam  bahasa Arab  Sidroh. Dalam hal ini sidroh atau Bidara ada sejarah tersendiri dengan kaitannya perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam isra’ mi’raj. Pohon bidara sangatlah banyak manfaatnya.

Daun Bidara ini sangat terkenal terutama  bagi umat Islam. Daun Bidara dapat dipakai oleh semua orang. Jika Anda tertarik dapat menghubungi Puspitaherbal Spa dan salon kecantikan

  • Daun Bidara Dan Memandikan Jenazah

Ummu ‘Athiyyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata, “Nabi Shollallohu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”

(H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131).

  • Khasiat (manfaat) dalam mengobati Gangguan Sihir.

Al Qurtubi menceritakan kepada  Wahab untuk mengubati Sihir: “ Diambil 7 helai daun bidara ditumbuk halus lalu dicampurkan air dan dibacakan Ayat Kursi dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan baki airnya diguna untuk mandi ,Insya Allah akan hilang sihirnya”. “Dan diutamakan membaca Qul A’uzubil Falak ,Qul A’uzubirabinnas juga ditambah Ayat Kursi kerana ayat-ayat itu dapat mengusir Syaitan.”

( Tafsir Ibn Katsir Jilid Satu Terjemahan Singkat Halaman 171)
( Tafsirul Quranil Azim Juz: 1 halaman 372 )

  • Daun Bidara dan Wanita Haid

‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah).

  • Daun Bidara Untuk Makanan atau Minuman

Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergaram. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop.
Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan. Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.

  • Daun Bidara atau daun bidara cina

Bidara acap dipertukarkan identitasnya dengan bidara cina (Ziziphus zizyphus; sinonim Z. jujuba Miller, Z. vulgaris Lamk.).Sebutan yang sekarang ini sering kita dengar dengan panggilan Daun Bidara cina adalah karena Bidara yang terakhir ini dibudidayakan di Cina bagian utara. Di Indonesia orang menyebut daun bidara dengan sebutan bidara Cina karena juga dalam sebuah sumber ada suatu daerah yang disitu banyak tinggal orang keturunan cina dan menanam daun bidara.Daerah tersebut pun kini dinamakan daerah Bidaracina.

Cara penggunaan daun bidara adalah :

a. Ambil daun bidara pada bilangan ganjil, paling sedikit 7 lembar daun, taruh di penggilingan/cobek dan tumbuklah hingga halus (dicampur sedikir air)

b. Setelah halus, campurkan dalam segelas air untuk diminum

c. Atau dicampur dan diaduk dalam seember air untuk buat mandi

d. Bisa juga di tambah air hujan, ambil air hujan lansung dari atas memakai wadah yang besar

e. Untuk sakit asam urat dan kolestrol, persendiaan ngilu lebih baik di tambah garam beryodium.

jangan lupa sebelum dibuat mandi atau diminun bacakan dulu ayat-ayat ruqyah. Jika dibuat untuk mandi lebih afdhol air daun bidara ditaruh di bateup dan pasien berendam selama 10 menit atau jika tidak ada pada bilasan pertama gunakan air daun bidara lalu gosok-gosok ketubuh dan diamkan selama 5 menitan lalu biilasan kedua gunakan air biasa dan sabun mandi.

Harga Daun Bidara Kering

1 Kg      Rp 85.000,00

1/2 Kg   Rp 55.000,00

1/4 Kg   RP 35.000,00

Bidara serbuk (bubuk)

1 Kg      Rp 120.000,00

1/2 Kg   Rp 70.000,00

1/4 Kg   RP 40.000,00

Catatan:

Bidara juga sebutan untuk tumbuhan herbal lainnya. Tumbuhan tersebut berbeda dengan tumbuhan bidara (dalam bahasa Arab).  

1. Bidara Upas,  tumbuhan ini merupakan tumbuhan umbi-umbian yang merayap atau membelit yang panjang tingginya (kurang lebih  3-6m). Ciri lainnya yaitu daunnya bulat telur melebar dan pangkal berbentuk hati. Bentuk umbinya seperti kentang. Umbi bidara upas berkumpul hingga 6-7 buah dan beratnya dapat mencapai 5 Kg.  Warna kulit umbinya kuning kecoklatan (kulitnya tebal dan bergetah warna putih) bila kering warnanya menjadi coklat.  Bunganya sejumlah 1-4 kuntum, membentuk payung,berwarna putih, dan akan menjadi buah. Kelopaknya tidak gugur dan bijinya  berwarna kelabu sampai hitam, dengan pinggirannya yang berbulu kecoklatan.

Manfaat umbi Bidara Upas dapat menyembuhkan afeksi organ pernafasan (tenggorokan). Di pulau Madura, rebusan umbi bidara upas digunakan untuk menyembuhkan penyakit tuberkolosis.

Bidara Upas (umbi) 

1 Kg      Rp 70.000,00

1/2 Kg   Rp 40.000,00

1/4 Kg   RP 25.000,00

2. Bidara Laut (Strychnos lucida)   sering dijual dalam bentuk serutan kayu. Dalam bahas Jawa, tumbuhan ini disebut dara putih dan dara gunung atau bahasa Madura disebut buin dan songga.Di  Sumatera, tumbuhan ini biasa disebut bidara putih, bidara pahit, dan kayu ular.  Orang Bugis menyebutnya aju mapai atau bidara mapai.

Bidara laut digunakan dengan cara diseduh atau direbus. Kayu bidara biasanya digunakan untuk mengobati penyakit malaria, demam, sakit kulit, rematik, sariawan, dan juga untuk cuci darah. 

Harga serutan Kayu Bidara laut 

1 Kg      Rp 70.000,00

1/2 Kg   Rp 40.000,00

1/4 Kg   RP 25.000,00

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.